Islam Di Indonesia - Berbeda dengan proses penyiaran Islam di kawasan-kawasan lain, seperti Timur tengah, Afrika, Eropa, dan lain sebagainya, yang banyak diwarnai oleh kekerasan dan bahkan peperangan yang silih berganti dan berkepanjangan. Proses penyiaran islam di Nusantara (yang kemudian kita sebut Indonesia) berlangsung dengan damai dan sukarela.
Para mubalighin yang mula-mula sebagian besar merangkap sebagai pedagang, menyampaikan Islam dengan penuh keramahan, kedamaian dan kebijaksanaan, kemudian diterima oleh para penduduk kawasan ini dengan sukarela, tanpa perlawanan-apalagi kekerasan. Mungkin hal ini disebabkan karena mereka tidak mempunyai kepentingan untuk menolak agama baru ini, bahkan cenderung berkepentingan menerimanya untuk merningkatkan kualitas diri mereka sebagai manusia.
Kedamaian dan kesukarelaan ini yang menyebabkan Islam yang berkembang di Indonesia menemukan wajahnya kembali secara utuh sebagai agama Rahmatan Lil'alamin sebagaimana firman Allah SWT yang artinya "Sungguh, kami tidak mengutus kamu (Muhammad), kecuali sebagai rahmat (cinta kasih) bagi seluruh alam." (QS.Al-Anbiya' 107)
Rasulullah pernah bersabda, yang artinya:
"Seorang muslim (yang baik)adalah orang yang orang lain selamat dari (kerugian yang timbul karena) tangannya (perbuatan) dan lisannya (kata-katanya)." (HR.Ahmad)
Dalam sejarah Indonesia, tidak pernah terjadi peperangan yang benar-benar karena agama. Kalau toh terjadi tindakkekerasan antar pemeluk agama yang berbeda, biasanya karena sebab-sebab diluar agama (yang kemudian diagamakan).
Islam yang Rahmatan Lil'alamin inilah yang semata merata dianut oleh kaum muslimin Indonesia sejak awal, berabad-abad yang lalu. Sampai sekarang, pada dasarnya kaum muslimin Indonesia berwatak seperti itu. Kalau ada penyimpangan, maka hal itu hanya bersifat sementara karena ada semacam gangguan sporadis.
Para mubalighin yang mula-mula sebagian besar merangkap sebagai pedagang, menyampaikan Islam dengan penuh keramahan, kedamaian dan kebijaksanaan, kemudian diterima oleh para penduduk kawasan ini dengan sukarela, tanpa perlawanan-apalagi kekerasan. Mungkin hal ini disebabkan karena mereka tidak mempunyai kepentingan untuk menolak agama baru ini, bahkan cenderung berkepentingan menerimanya untuk merningkatkan kualitas diri mereka sebagai manusia.
Kedamaian dan kesukarelaan ini yang menyebabkan Islam yang berkembang di Indonesia menemukan wajahnya kembali secara utuh sebagai agama Rahmatan Lil'alamin sebagaimana firman Allah SWT yang artinya "Sungguh, kami tidak mengutus kamu (Muhammad), kecuali sebagai rahmat (cinta kasih) bagi seluruh alam." (QS.Al-Anbiya' 107)
Rasulullah pernah bersabda, yang artinya:
"Seorang muslim (yang baik)adalah orang yang orang lain selamat dari (kerugian yang timbul karena) tangannya (perbuatan) dan lisannya (kata-katanya)." (HR.Ahmad)
Dalam sejarah Indonesia, tidak pernah terjadi peperangan yang benar-benar karena agama. Kalau toh terjadi tindakkekerasan antar pemeluk agama yang berbeda, biasanya karena sebab-sebab diluar agama (yang kemudian diagamakan).
Islam yang Rahmatan Lil'alamin inilah yang semata merata dianut oleh kaum muslimin Indonesia sejak awal, berabad-abad yang lalu. Sampai sekarang, pada dasarnya kaum muslimin Indonesia berwatak seperti itu. Kalau ada penyimpangan, maka hal itu hanya bersifat sementara karena ada semacam gangguan sporadis.
0 komentar:
Posting Komentar